Tuntunan Dzikir Dan Doa Menurut Putusan Tarjih Muhammadiyah Pdf

Kata Pembuka

Halo, selamat datang di MyUrbanNorth.ca. Сегодня kita akan membahas tuntunan dzikir dan doa yang sangat penting bagi umat Islam. Pada artikel ini, kami akan mengupas tuntunan tersebut berdasarkan Putusan Tarjih Muhammadiyah secara komprehensif. Baiklah, mari kita mulai pembahasan kita.

Pendahuluan

Dzikir dan doa merupakan amalan ibadah yang tidak terpisahkan dari kehidupan umat Islam. Keduanya memiliki peran penting dalam memperkuat hubungan antara hamba dengan Tuhannya. Untuk memperoleh panduan yang benar dalam mengamalkan dzikir dan doa, umat Islam merujuk pada tuntunan yang telah ditetapkan oleh para ulama, salah satunya adalah Putusan Tarjih Muhammadiyah.

Putusan Tarjih Muhammadiyah merupakan kumpulan keputusan yang dikeluarkan oleh Majelis Tarjih dan Tajdid Muhammadiyah setelah melalui proses ijtihad kolektif. Putusan ini menjadi pedoman bagi umat Islam Muhammadiyah dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam hal ibadah. Dalam hal dzikir dan doa, Putusan Tarjih Muhammadiyah memberikan tuntunan yang jelas dan komprehensif.

Tuntunan dzikir dan doa menurut Putusan Tarjih Muhammadiyah tidak hanya mengacu pada teks-teks hadis, tetapi juga mempertimbangkan aspek historis, sosial, dan budaya. Hal ini membuat tuntunan tersebut relevan dengan kondisi umat Islam pada masa sekarang.

Dengan mengamalkan tuntunan dzikir dan doa menurut Putusan Tarjih Muhammadiyah, umat Islam diharapkan dapat meningkatkan kualitas ibadahnya, mempererat hubungan dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala, dan memperoleh keberkahan dalam kehidupan.

Pada artikel ini, kita akan membahas tuntunan dzikir dan doa menurut Putusan Tarjih Muhammadiyah secara rinci, mencakup berbagai aspek, mulai dari pengertian, jenis-jenis, hingga tata cara pengamalannya. Kami juga akan mengulas kelebihan dan kekurangan tuntunan ini sehingga pembaca dapat memahami secara komprehensif.

Jenis-Jenis Dzikir

Menurut Putusan Tarjih Muhammadiyah, dzikir terbagi menjadi dua jenis, yaitu:

Dzikir Lisan

Dzikir jenis ini diucapkan secara lisan, baik secara lantang maupun dalam hati. Contoh dzikir lisan adalah:

  • Subhanallah (Maha Suci Allah)
  • Alhamdulillah (Segala puji bagi Allah)
  • La ilaha illallah (Tiada Tuhan selain Allah)

Dzikir Hati

Dzikir jenis ini dilakukan dengan merenungkan keagungan dan kebesaran Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dzikir hati dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja, tidak terbatas pada waktu-waktu tertentu.

Jenis-Jenis Doa

Selain dzikir, tuntunan Putusan Tarjih Muhammadiyah juga mengatur tentang doa. Doa dibagi menjadi beberapa jenis, antara lain:

Doa Wajib

Doa yang wajib dipanjatkan oleh umat Islam, seperti doa setelah salat dan doa sebelum tidur.

Doa Sunnah

Doa yang dianjurkan untuk dipanjatkan, seperti doa ketika masuk dan keluar masjid, doa ketika tertimpa musibah, dan doa ketika bepergian.

Doa Hajat

Doa yang dipanjatkan untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan tertentu.

Tata Cara Dzikir

Tuntunan Putusan Tarjih Muhammadiyah juga mengatur tata cara dzikir. Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan:

Waktu Dzikir

Dzikir dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja. Namun, ada waktu-waktu tertentu yang lebih utama untuk berdzikir, seperti setelah salat dan di sepertiga malam terakhir.

Tempat Dzikir

Dzikir dapat dilakukan di mana saja, tetapi lebih baik dilakukan di tempat yang bersih dan tenang.

Posisi Dzikir

Dzikir dapat dilakukan dalam berbagai posisi, seperti berdiri, duduk, atau berbaring. Namun, lebih baik dilakukan dengan posisi yang sopan dan tidak mengganggu orang lain.

Kelebihan Tuntunan Dzikir dan Doa Menurut Putusan Tarjih Muhammadiyah

Tuntunan dzikir dan doa menurut Putusan Tarjih Muhammadiyah memiliki beberapa kelebihan, antara lain:

Berdasarkan Dalil Shahih

Tuntunan ini didasarkan pada dalil-dalil shahih dari Al-Qur’an dan hadis, sehingga dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

Relevan dengan Kondisi Umat Islam

Tuntunan ini mempertimbangkan aspek historis, sosial, dan budaya, sehingga relevan dengan kondisi umat Islam pada masa sekarang.

Mudah Dipraktikkan

Tuntunan ini disusun dengan bahasa yang mudah dipahami dan tata cara yang sederhana, sehingga mudah dipraktikkan oleh seluruh umat Islam.

Kekurangan Tuntunan Dzikir dan Doa Menurut Putusan Tarjih Muhammadiyah

Selain kelebihan, tuntunan dzikir dan doa menurut Putusan Tarjih Muhammadiyah juga memiliki beberapa kekurangan, antara lain:

Tidak Mendalam

Tuntunan ini tidak membahas secara mendalam tentang hakikat dzikir dan doa, sehingga dapat menimbulkan kesalahpahaman bagi umat Islam yang kurang memahami.

Terlalu Teknis

Tuntunan ini cenderung terlalu teknis dan rinci, sehingga dapat membebani umat Islam yang baru belajar beribadah.

Tidak Fleksibel

Tuntunan ini tidak memberikan ruang bagi fleksibilitas dalam pengamalan dzikir dan doa, sehingga dapat membatasi kreativitas umat Islam dalam beribadah.

Tabel Tuntunan Dzikir dan Doa Menurut Putusan Tarjih Muhammadiyah

| Jenis Ibadah | Waktu | Tempat | Posisi |
|—|—|—|—|
| Dzikir Lisan | Kapan saja | Di mana saja | Berbagai posisi |
| Dzikir Hati | Kapan saja | Di mana saja | Tidak ditentukan |
| Doa Wajib | Waktu tertentu | Tidak ditentukan | Tidak ditentukan |
| Doa Sunnah | Waktu tertentu | Tidak ditentukan | Tidak ditentukan |
| Doa Hajat | Kapan saja | Tidak ditentukan | Tidak ditentukan |

FAQ

1. Apa itu Putusan Tarjih Muhammadiyah?
2. Apa saja jenis-jenis dzikir?
3. Apa saja jenis-jenis doa?
4. Bagaimana tata cara berdzikir menurut Putusan Tarjih Muhammadiyah?
5. Apa kelebihan tuntunan dzikir dan doa menurut Putusan Tarjih Muhammadiyah?
6. Apa kekurangan tuntunan dzikir dan doa menurut Putusan Tarjih Muhammadiyah?
7. Di mana saya bisa mendapatkan salinan lengkap Putusan Tarjih Muhammadiyah?
8. Apakah tuntunan dzikir dan doa menurut Putusan Tarjih Muhammadiyah bersifat mutlak?
9. Apakah boleh berdzikir dan berdoa dengan cara yang tidak sesuai dengan Putusan Tarjih Muhammadiyah?
10. Bagaimana cara mengamalkan dzikir dan doa secara konsisten?
11. Apa manfaat mengamalkan dzikir dan doa secara konsisten?
12. Apakah ada tuntunan khusus bagi perempuan dalam berdzikir dan berdoa?
13. Bagaimana cara mengajarkan anak-anak tentang dzikir dan doa?

Kesimpulan

Tuntunan dzikir dan doa menurut Putusan Tarjih Muhammadiyah merupakan pedoman penting bagi umat Islam dalam mengamalkan kedua ibadah tersebut. Tuntunan ini didasarkan pada dalil-dalil shahih dan relevan dengan kondisi umat Islam pada masa sekarang. Meskipun memiliki beberapa kelebihan, tuntunan ini juga memiliki beberapa kekurangan yang perlu menjadi perhatian.

Dengan mengamalkan tuntunan dzikir dan doa menurut Putusan Tarjih Muhammadiyah, umat Islam diharapkan dapat meningkatkan kualitas ibadahnya, mempererat hubungan dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala, dan memperoleh keberkahan dalam kehidupan. Namun, perlu diingat bahwa tuntunan ini tidak bersifat mutlak dan dapat disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan umat Islam masing-masing.

Mengamalkan dzikir dan doa secara konsisten merupakan salah satu kunci utama untuk meraih kebahagiaan dan keberkahan dalam hidup. Oleh karena itu, marilah kita berusaha untuk mengamalkan tuntunan dzikir dan doa dengan sebaik-baiknya sebagai bentuk pengabdian kita kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Kata Penutup

Terima kasih telah membaca artikel ini. Semoga bermanfaat bagi Anda. Jika Anda memiliki pertanyaan atau komentar, silakan tinggalkan di kolom komentar di bawah ini. Kami akan dengan senang hati membantu Anda. Ingatlah untuk terus berdzikir dan berdoa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk memperoleh keberkahan dan kebahagiaan dalam hidup.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.