Halo Selamat Datang di MyUrbanNorth.ca
Dalam penelitian ilmiah, mengembangkan instrumen pengukuran yang andal dan valid sangat penting untuk mendapatkan data yang bermakna. Skala Guttman, yang dikembangkan oleh Louis Guttman, adalah teknik pengukuran yang banyak digunakan dalam penelitian sosial untuk mengukur karakteristik atau sikap orang yang terurut pada satu dimensi.
Artikel ini membahas secara komprehensif Rumus Skala Guttman menurut Sugiyono, seorang ahli metodologi penelitian terkemuka di Indonesia. Kami akan mengeksplorasi dasar-dasar skala ini, rumus yang digunakan untuk mengembangkannya, kelebihan dan kekurangannya, serta cara menerapkannya dalam penelitian.
Pengantar
Skala Guttman adalah jenis skala sikap yang mengukur karakteristik atau sikap orang yang terurut pada satu dimensi. Dimensi ini bisa berupa tingkat kesepakatan, intensitas, atau hierarki. Skala ini mengasumsikan bahwa item dalam skala tersebut memiliki kesulitan yang meningkat dan individu yang merespons item pada tingkat yang lebih tinggi juga akan merespons item pada tingkat yang lebih rendah.
Skala Guttman memiliki beberapa keunggulan dibandingkan jenis skala lainnya. Pertama, skala ini efisien karena hanya memerlukan sedikit item untuk mengukur dimensi yang mendasarinya. Kedua, skala ini mudah dikelola dan ditafsirkan karena item-itemnya disusun secara berurutan.
Aspek Penting Skala Guttman
Untuk membangun skala Guttman yang valid, beberapa aspek penting harus dipertimbangkan:
- Unidimensionalitas: Item dalam skala harus mengukur satu dimensi saja.
- Keterurutan: Item harus disusun secara berurutan, mulai dari yang paling mudah hingga yang paling sulit.
- Kumulatif: Individu yang merespons item pada tingkat yang lebih tinggi juga harus merespons item pada tingkat yang lebih rendah.
- Koefisien Reprodusibilitas: Ukuran keandalan skala yang menunjukkan konsistensi respons individu terhadap item.
Rumus Skala Guttman Menurut Sugiyono
Sugiyono (2005) mengusulkan rumus berikut untuk menghitung koefisien reprodusibilitas skala Guttman:
$$ R = \frac{2M – N_c}{N_c} $$
di mana:
* R = Koefisien Reprodusibilitas
* M = Jumlah pasangan cocok
* N_c = Jumlah pasangan yang mungkin
Interprestasi Koefisien Reprodusibilitas
Koefisien reprodusibilitas berkisar antara 0 hingga 1. Nilai yang lebih tinggi menunjukkan skala yang lebih andal. Nilai 0,90 atau lebih umumnya dianggap menunjukkan tingkat keandalan yang baik.
Kelebihan dan Kekurangan Rumus Skala Guttman Menurut Sugiyono
Kelebihan
- Efisien: Membutuhkan sedikit item dibandingkan jenis skala lainnya.
- Mudah dikelola: Item disusun secara berurutan, memudahkan pengelolaan dan interpretasi.
- Keabsahan yang jelas: Asumsi unidimensionalitas dan kumulatif memberikan keabsahan yang jelas bagi skala.
Kekurangan
- Ketatnya asumsi: Sulit untuk memenuhi semua asumsi, terutama unidimensionalitas.
- Item mungkin tidak sesuai: Item mungkin tidak mewakili sepenuhnya dimensi yang ingin diukur.
- Kurangnya diskriminasi: Skala mungkin tidak dapat membedakan dengan baik antara individu pada tingkat yang berdekatan.
Aspek | Deskripsi | Rumus |
---|---|---|
Unidimensionalitas | Skala mengukur satu dimensi | Tidak ada rumus |
Keterurutan | Item disusun secara berurutan | Tidak ada rumus |
Kumulatif | Respons pada item yang lebih tinggi juga merespons pada item yang lebih rendah | Tidak ada rumus |
Koefisien Reprodusibilitas (Sugiyono) | Keandalan skala | R = (2M – N_c) / N_c |
Dimensi | Tingkat kesepakatan, intensitas, atau hierarki | Tidak ada rumus |
FAQ
-
R = (2M – N_c) / N_c
-
Apa kelebihan skala Guttman?
Efisien, mudah dikelola, keabsahan yang jelas
-
Apa kelemahan skala Guttman?
Asumsi yang ketat, item mungkin tidak sesuai, kurangnya diskriminasi
-
Apa saja aspek penting dalam membangun skala Guttman?
Unidimensionalitas, keterurutan, kumulatif, koefisien reprodusibilitas
-
Apa dimensi yang biasanya diukur oleh skala Guttman?
Tingkat kesepakatan, intensitas, atau hierarki
-
Bagaimana cara mengembangkan skala Guttman?
Identifikasi dimensi, pilih item, urutkan item, hitung koefisien reprodusibilitas
-
Apa aplikasi skala Guttman?
Mengukur sikap, kepercayaan, nilai, dan preferensi
-
Apa jenis data yang dihasilkan oleh skala Guttman?
Data ordinal
-
Bagaimana cara menafsirkan koefisien reprodusibilitas?
Nilai tinggi (0,90 atau lebih) menunjukkan skala yang andal
-
Apa keterbatasan skala Guttman?
Sulit untuk memenuhi asumsi, mungkin tidak sensitif terhadap perbedaan kecil
-
Apa alternatif skala Guttman?
Skala Likert, skala diferensial semantik
-
Siapa yang mengembangkan skala Guttman?
Louis Guttman
-
Dalam bidang apa skala Guttman banyak digunakan?
Penelitian sosial, pemasaran
Kesimpulan
Rumus Skala Guttman menurut Sugiyono adalah alat yang berharga untuk mengembangkan instrumen pengukuran yang efisien dan andal dalam penelitian sosial. Dengan memahami dasar-dasar, rumus, dan interpretasi skala ini, peneliti dapat membangun skala yang valid untuk mengukur karakteristik atau sikap yang diinginkan.
Meskipun memiliki beberapa keterbatasan, skala Guttman tetap menjadi teknik pengukuran yang banyak digunakan karena kemudahan pengelolaannya, keabsahan yang jelas, dan aplikasinya yang luas. Peneliti dapat memanfaatkan rumus Sugiyono untuk mengembangkan skala yang andal dan efektif untuk penelitian mereka.
Dengan terus menerapkan dan menyempurnakan skala Guttman, peneliti dapat memperoleh data yang lebih akurat dan bermakna, sehingga berkontribusi pada pemahaman yang lebih baik tentang fenomena sosial dan pembuatan keputusan yang lebih tepat.
Kata Penutup
Penting untuk dicatat bahwa pemilihan skala pengukuran yang tepat bergantung pada sifat penelitian dan tujuan spesifik peneliti. Skala Guttman sangat ideal untuk situasi di mana dimungkinkan untuk mengidentifikasi dimensi yang terurut dengan jelas dan di mana asumsi unidimensionalitas dapat dipenuhi. Dengan mempertimbangkan kelebihan dan kekurangannya dengan cermat, peneliti dapat membuat keputusan yang tepat tentang apakah skala Guttman cocok untuk penelitian mereka.
MyUrbanNorth.ca berharap artikel ini telah memberikan wawasan yang komprehensif tentang Rumus Skala Guttman Menurut Sugiyono. Untuk informasi lebih lanjut, silakan merujuk ke literatur penelitian yang relevan. Terima kasih telah membaca!