Pengertian Belajar Menurut Para Ahli 2020

Halo Selamat Datang di MyUrbanNorth.ca!

Belajar, sebagai proses penting untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan, telah menjadi subjek studi yang menarik bagi para ahli selama berabad-abad. Beragam perspektif telah diajukan untuk menjelaskan fenomena kompleks ini, dengan masing-masing ahli memberikan kontribusi unik pada pemahaman kita tentang sifat belajar.

Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi pengertian belajar menurut para ahli di tahun 2020. Kami akan memeriksa definisi utama, kelebihan, dan kekurangannya, serta memberikan tabel ringkasan untuk referensi yang mudah. Selain itu, kami akan membahas implikasi praktis dari berbagai pandangan ini dan menyoroti tren terkini dalam penelitian belajar.

Pendahuluan

Belajar adalah proses dinamis yang melibatkan perolehan pengetahuan, keterampilan, dan sikap baru. Proses ini kompleks, multifaset, dan dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk karakteristik pembelajar, lingkungan belajar, dan jenis pembelajaran yang terlibat.

Memahami pengertian belajar sangat penting untuk memfasilitasi pembelajaran yang efektif dan mengembangkan pendekatan pengajaran yang disesuaikan. Dengan mengeksplorasi definisi yang berbeda dari para ahli, kita dapat memperoleh wawasan yang lebih dalam tentang sifat belajar dan mengembangkan strategi yang lebih efektif untuk mendukung proses belajar.

Studi tentang belajar telah menghasilkan banyak teori dan model yang berupaya menjelaskan proses kompleks ini. Setiap teori menyoroti aspek tertentu dari belajar, memberikan kontribusi unik pada pemahaman kita secara keseluruhan.

Paradigma belajar terus berkembang, mencerminkan kemajuan dalam ilmu kognitif dan perkembangan metodologi penelitian baru. Tren terkini dalam penelitian belajar berfokus pada pendekatan yang berpusat pada siswa, teknologi, dan perkembangan otak.

Pengertian Belajar Menurut Para Ahli

Jean Piaget

Jean Piaget, seorang psikolog perkembangan terkemuka, berpendapat bahwa belajar adalah proses aktif dimana individu membangun pemahaman mereka tentang dunia melalui asimilasi dan akomodasi pengalaman baru. Asimilasi melibatkan mengintegrasikan pengalaman baru ke dalam skema yang ada, sedangkan akomodasi melibatkan memodifikasi skema yang ada untuk mengakomodasi pengalaman baru.

Teori Piaget menekankan peran aktif pembelajar dalam proses belajar dan menyoroti pentingnya lingkungan belajar yang merangsang eksplorasi dan penemuan.

Lev Vygotsky

Lev Vygotsky, seorang psikolog perkembangan Rusia, memandang belajar sebagai proses sosial yang terjadi dalam konteks interaksi sosial. Menurut Vygotsky, anak-anak belajar melalui interaksi dengan orang lain yang lebih kompeten, yang mereka sebut sebagai “zona perkembangan proksimal”.

Teori Vygotsky menyoroti pentingnya kolaborasi, bimbingan, dan dukungan sosial dalam proses belajar.

David Ausubel

David Ausubel, seorang psikolog kognitif, menekankan peran pengetahuan sebelumnya dalam proses belajar. Menurut Ausubel, belajar paling efektif ketika informasi baru dihubungkan dengan pengetahuan yang sudah ada dalam struktur kognitif pembelajar.

Teori Ausubel menyoroti pentingnya menyiapkan pembelajar dengan pengetahuan sebelumnya dan memberikan pengalaman belajar yang bermakna.

Carl Rogers

Carl Rogers, seorang psikolog humanistik, memberikan kontribusi yang signifikan terhadap teori belajar yang berpusat pada siswa. Menurut Rogers, belajar paling efektif ketika siswa terlibat secara aktif dalam proses belajar dan merasa didukung dan diterima.

Teori Rogers menyoroti pentingnya menciptakan lingkungan belajar yang aman dan mendukung serta memberdayakan pembelajar untuk mengarahkan pembelajaran mereka sendiri.

Jerome Bruner

Jerome Bruner, seorang psikolog kognitif, berfokus pada peran representasi mental dalam proses belajar. Menurut Bruner, siswa mengkonstruksi pengetahuan baru melalui interaksi dengan dunia dan menggunakan representasi mental untuk mengkodekan dan menyimpan informasi.

Teori Bruner menyoroti pentingnya pengalaman belajar yang aktif, kontekstual, dan bermakna.

John Dewey

John Dewey, seorang filsuf pragmatis, menekankan peran pengalaman dalam proses belajar. Menurut Dewey, belajar harus didasarkan pada pengalaman praktis dan bermakna yang membantu siswa mengembangkan keterampilan berpikir kritis, pemecahan masalah, dan kolaborasi.

Teori Dewey menyoroti pentingnya pengalaman langsung, pembelajaran berbasis proyek, dan keterlibatan komunitas dalam proses belajar.

Urie Bronfenbrenner

Urie Bronfenbrenner, seorang psikolog perkembangan, mengembangkan teori sistem ekologi yang menekankan peran lingkungan dalam proses belajar. Menurut Bronfenbrenner, belajar dipengaruhi oleh serangkaian sistem yang saling terkait, mulai dari lingkungan mikro (keluarga, sekolah) hingga lingkungan makro (budaya, masyarakat). Pentingnya faktor kontekstual dan pengaruh eksternal pada pembelajaran.