Menurut Bloom Keterampilan Dibagi Menjadi Dua Bagian Yaitu

Kata Pengantar

Halo, selamat datang di MyUrbanNorth.ca. Dalam artikel ini, kita akan membahas teori terkenal Benjamin Bloom yang membagi keterampilan menjadi dua kategori utama. Teori ini telah banyak digunakan dalam pendidikan dan pelatihan untuk mengidentifikasi dan mengembangkan keterampilan individu. Simak pembahasan mendalam tentang teori Bloom dan implikasinya dalam artikel ini.

Pendahuluan

Benjamin Bloom, seorang psikolog pendidikan Amerika, mengembangkan taksonomi keterampilan kognitif pada tahun 1956. Taksonomi ini mengklasifikasikan keterampilan dalam urutan hierarkis dari yang paling dasar hingga yang paling kompleks. Bloom berpendapat bahwa pembelajaran terjadi melalui proses bertahap di mana individu memperoleh keterampilan yang semakin sulit setelah menguasai keterampilan yang lebih mendasar.

Taksonomi Bloom terdiri dari dua domain utama: domain kognitif dan domain afektif. Domain kognitif berfokus pada keterampilan berpikir, sementara domain afektif berurusan dengan emosi, nilai, dan sikap. Artikel ini berfokus pada domain kognitif dan bagaimana Bloom membagi keterampilan kognitif menjadi dua kategori utama.

Dua Kategori Keterampilan Kognitif Menurut Bloom

Menurut Bloom, keterampilan kognitif dapat dibagi menjadi dua kategori utama:

1. Keterampilan Kognitif Tingkat Rendah (Lower Order Thinking Skills/LOTS)

Keterampilan LOT mencakup keterampilan dasar yang melibatkan penghafalan, pemahaman, dan penerapan informasi. Keterampilan ini seringkali bersifat mekanis dan berfokus pada tugas-tugas tertentu. Contoh keterampilan LOT meliputi menghafal fakta, menyelesaikan soal matematika dasar, dan mengikuti instruksi.

2. Keterampilan Kognitif Tingkat Tinggi (Higher Order Thinking Skills/HOTS)

Keterampilan HOTS mencakup keterampilan yang lebih kompleks yang melibatkan pemikiran kritis, pemecahan masalah, dan kreativitas. Keterampilan ini berfokus pada pemahaman yang lebih dalam tentang informasi dan pengembangan ide-ide baru. Contoh keterampilan HOTS meliputi menganalisis, mengevaluasi, membuat hipotesis, dan memecahkan masalah kompleks.

Kelebihan dan Kekurangan Teori Bloom

Seperti teori lainnya, teori Bloom memiliki kelebihan dan kekurangan. Berikut adalah beberapa kelebihan dan kekurangannya:

Kelebihan:

* **Memberikan kerangka kerja yang jelas untuk mengklasifikasikan keterampilan kognitif:** Teori Bloom menyediakan kerangka kerja yang terstruktur untuk mengidentifikasi dan mengkategorikan berbagai keterampilan kognitif.
* **Membantu dalam perencanaan instruksional:** Teori ini dapat membantu guru dan pelatih mengembangkan rencana instruksional yang ditargetkan pada keterampilan tertentu yang ingin mereka kembangkan pada siswa atau peserta didik.
* **Mempromosikan pemikiran bertahap:** Teori Bloom menekankan pentingnya membangun keterampilan yang lebih sederhana sebelum bergerak ke keterampilan yang lebih kompleks, yang mempromosikan pemikiran bertahap dan pemahaman yang mendalam.

Kekurangan:

* **Terlalu sederhana:** Beberapa kritikus berpendapat bahwa teori Bloom terlalu sederhana dan tidak mencakup seluruh spektrum keterampilan kognitif.
* **Tidak mempertimbangkan faktor individu:** Teori ini tidak mempertimbangkan perbedaan individu dalam gaya belajar dan preferensi, yang dapat memengaruhi cara terbaik mengembangkan keterampilan.
* **Fokus berlebihan pada keterampilan kognitif:** Teori Bloom berfokus secara eksklusif pada keterampilan kognitif, mengabaikan aspek penting lainnya dari pembelajaran seperti keterampilan sosial dan emosional.

Tabel Rangkuman Keterampilan Menurut Bloom

Tabel berikut merangkum dua kategori keterampilan kognitif menurut Bloom:

| Keterampilan Kognitif Tingkat Rendah (LOTS) | Keterampilan Kognitif Tingkat Tinggi (HOTS) |
|—|—|
| Menghafal | Menganalisis |
| Memahami | Mengevaluasi |
| Menerapkan | Membuat hipotesis |
| | Memecahkan masalah kompleks |
| | Berpikir kritis |
| | Berpikir kreatif |

FAQ

Berikut adalah beberapa pertanyaan umum tentang teori Bloom:

* **Apa saja enam tingkat keterampilan kognitif menurut Bloom?**
* **Bagaimana cara mengembangkan keterampilan LOT dan HOTS?**
* **Mengapa penting untuk mengembangkan keterampilan HOTS?**
* **Apa kritik utama terhadap teori Bloom?**
* **Bagaimana teori Bloom digunakan dalam pendidikan saat ini?**
* **Bagaimana saya bisa menilai keterampilan LOT dan HOTS pada siswa saya?**
* **Apakah teori Bloom berlaku untuk semua bidang pembelajaran?**
* **Bagaimana teori Bloom dapat digunakan untuk meningkatkan pembelajaran online?**
* **Apa perbedaan antara keterampilan kognitif dan keterampilan metakognitif?**
* **Bagaimana teori Bloom memengaruhi pengembangan kurikulum?**
* **Apa dampak teori Bloom pada praktik penilaian?**
* **Bagaimana teori Bloom dapat membantu dalam pengembangan profesional guru?**
* **Sumber daya apa yang tersedia untuk membantu guru menerapkan teori Bloom di kelas?**

Kesimpulan

Teori Benjamin Bloom membagi keterampilan kognitif menjadi dua kategori utama: Keterampilan Kognitif Tingkat Rendah (LOTS) dan Keterampilan Kognitif Tingkat Tinggi (HOTS). Sementara LOTS melibatkan tugas-tugas dasar seperti menghafal dan menerapkan informasi, HOTS membutuhkan pemikiran kritis, pemecahan masalah, dan kreativitas. Teori Bloom telah banyak digunakan dalam pendidikan dan pelatihan untuk mengidentifikasi dan mengembangkan keterampilan individu.

Penting untuk mengembangkan keterampilan LOT dan HOTS untuk pembelajaran yang komprehensif dan efektif. Pendidik dapat menggunakan teori Bloom untuk merencanakan instruksi yang ditargetkan pada berbagai tingkat keterampilan. Dengan mengembangkan pemahaman yang kuat tentang teori Bloom, individu dan organisasi dapat mengoptimalkan pengembangan keterampilan untuk mencapai tujuan akademis dan profesional.

Kata Penutup

Teori Bloom memberikan kerangka kerja yang berharga untuk memahami dan mengembangkan keterampilan kognitif. Dengan mempertimbangkan kelebihan dan keterbatasan teori ini, pendidik dan pelatih dapat merancang pengalaman belajar yang efektif yang memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan keterampilan yang komprehensif. Dengan terus menerapkan dan menyempurnakan teori Bloom, kita dapat memberdayakan individu dengan keterampilan yang mereka butuhkan untuk sukses dalam dunia yang terus berubah.