Accidental Sampling Menurut Sugiyono

Halo, selamat datang di MyUrbanNorth.ca!

Halo pembaca yang terhormat, kami senang membawa Anda artikel mendalam tentang Accidental Sampling, sebuah metode pengambilan sampel yang sering digunakan dalam penelitian. Metode ini, yang diperkenalkan oleh Sugiyono, seorang ahli metodologi penelitian terkemuka, telah menarik perhatian karena kemudahan dan efektivitasnya dalam pengumpulan data.

Apa Itu Accidental Sampling?

Accidental sampling adalah metode pengambilan sampel non-probabilitas di mana subjek penelitian dipilih secara kebetulan, berdasarkan ketersediaan dan kenyamanan. Metode ini sangat bergantung pada peneliti yang mengidentifikasi dan merekrut peserta yang sesuai dengan kriteria penelitian dari populasi yang lebih besar.

Karakteristik Accidental Sampling

Accidental sampling memiliki beberapa karakteristik utama:

*

Pengambilan sampel didasarkan pada ketersediaan dan kenyamanan, bukan pada daftar subjek atau kerangka sampel.

*

Subjek dipilih tanpa mengacu pada probabilitas atau representasi statistik dari populasi.

*

Biaya dan waktu pengambilan sampel biasanya rendah.

*

Contoh umum termasuk mewawancarai orang yang lewat di pusat perbelanjaan atau mengumpulkan data dari peserta yang menghadiri acara.

Kelebihan Accidental Sampling

Accidental sampling menawarkan beberapa kelebihan, di antaranya:

*

Mudah dan Nyaman

Metode ini mudah diterapkan, karena tidak memerlukan daftar subjek atau prosedur pengambilan sampel yang kompleks.

*

Hemat Biaya dan Waktu

Accidental sampling membutuhkan biaya dan waktu yang relatif rendah, menjadikannya pilihan yang menarik untuk peneliti dengan sumber daya terbatas.

*

Cocok untuk Populasi Terbatas

Metode ini berguna ketika populasi penelitian kecil atau sulit diakses, seperti kelompok pasien di rumah sakit tertentu.

*

Memberikan Wawasan yang Bermakna

Meskipun tidak representatif secara statistik, accidental sampling dapat memberikan wawasan dan informasi yang bermakna tentang kelompok tertentu atau isu penelitian.

*

Dapat Diterapkan dalam Berbagai Konteks

Metode ini dapat digunakan dalam berbagai pengaturan, termasuk survei, wawancara, dan observasi, sehingga menjadikannya alat yang fleksibel untuk pengumpulan data.

Kekurangan Accidental Sampling

Seperti halnya metode penelitian lainnya, accidental sampling juga memiliki beberapa kekurangan:

*

Tidak Representatif Secara Statistik

Sampel yang dihasilkan dari accidental sampling tidak mewakili populasi secara keseluruhan karena subjek dipilih secara kebetulan.

*

Bias Seleksi

Metode ini rentan terhadap bias seleksi, karena subjek yang dipilih mungkin tidak mewakili kelompok sasaran tertentu.

*

Hasil Tidak Dapat Digeneralisasikan

Temuan dari accidental sampling tidak dapat digeneralisasikan ke populasi yang lebih besar karena sifatnya yang tidak representatif.

*

Ukuran Sampel Kecil

Accidental sampling biasanya menghasilkan ukuran sampel yang kecil, yang dapat membatasi kekuatan statistik dan signifikansi hasil penelitian.

*

Kurang Akurasi

Karena subjek dipilih secara acak, hasilnya mungkin kurang akurat dibandingkan dengan metode pengambilan sampel probabilitas.

Kapan Menggunakan Accidental Sampling

Accidental sampling paling tepat digunakan dalam situasi tertentu, seperti:

*

Ketika waktu dan sumber daya terbatas.

*

Ketika populasi penelitian kecil atau sulit diakses.

*

Ketika tujuan penelitian adalah untuk mendapatkan wawasan mendalam tentang suatu kelompok tertentu, bukan untuk menggeneralisasi hasil ke populasi yang lebih besar.

*

Ketika metode pengambilan sampel lainnya tidak praktis atau tidak memungkinkan.

Tabel: Ringkasan Accidental Sampling Menurut Sugiyono

Karakteristik Kelebihan Kekurangan Kegunaan
Pengambilan sampel berdasarkan ketersediaan dan kenyamanan Mudah dan nyaman Tidak representatif secara statistik Wawasan mendalam tentang kelompok tertentu
Subjek dipilih tanpa probabilitas Hemat biaya dan waktu Bias seleksi Populasi terbatas atau sulit diakses
Contoh: mewawancarai orang yang lewat Memberikan wawasan yang bermakna Hasil tidak dapat digeneralisasikan Tidak praktisnya metode pengambilan sampel lainnya
N/A Dapat diterapkan dalam berbagai konteks Ukuran sampel kecil N/A
N/A N/A Kurang akurat N/A

FAQ

  1. Apa perbedaan antara accidental sampling dan metode pengambilan sampel probabilitas?

    Accidental sampling tidak melibatkan pemilihan acak subjek, sedangkan metode pengambilan sampel probabilitas memastikan bahwa setiap subjek dalam populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih.

  2. Apa potensi bias dalam accidental sampling?

    Accidental sampling rentan terhadap bias seleksi, karena subjek dipilih berdasarkan kenyamanan dan ketersediaan, bukan representasi yang sebenarnya dari populasi.

  3. Kapan sebaiknya accidental sampling digunakan dalam penelitian?

    Accidental sampling paling baik digunakan ketika waktu dan sumber daya terbatas, ketika populasi penelitian kecil atau sulit diakses, atau ketika tujuan penelitian adalah untuk mendapatkan wawasan mendalam tentang suatu kelompok tertentu.

  4. Apa saja aplikasi umum accidental sampling?

    Accidental sampling sering digunakan dalam survei, wawancara, dan observasi, di mana kecepatan dan kenyamanan lebih diutamakan daripada representasi statistik.

  5. Bagaimana meminimalkan bias dalam accidental sampling?

    Untuk meminimalkan bias, peneliti dapat berusaha untuk merekrut subjek yang beragam dan representatif dari populasi sasaran, mendokumentasikan prosedur pengambilan sampel dengan hati-hati, dan mengakui keterbatasan dalam penelitian.

  6. Apakah accidental sampling dapat digunakan untuk penelitian kuantitatif?

    Meskipun accidental sampling lebih umum digunakan dalam penelitian kualitatif, namun tetap dapat digunakan dalam penelitian kuantitatif, namun dengan hati-hati dan perhatian pada potensi bias.

  7. Apa alternatif accidental sampling untuk penelitian representatif?

    Alternatif untuk accidental sampling untuk penelitian representatif meliputi pengambilan sampel acak sederhana, pengambilan sampel acak sistematis, dan pengambilan sampel stratifikasi.

  8. Apa peran peneliti dalam accidental sampling?

    Peran peneliti sangat penting dalam accidental sampling, karena mereka bertanggung jawab untuk mengidentifikasi dan merekrut subjek yang sesuai, mendokumentasikan prosedur, dan mengakui keterbatasan penelitian.

  9. Bagaimana memastikan validitas temuan dari accidental sampling?

    Meski accidental sampling tidak memberikan representasi statistik, namun temuannya dapat divalidasi dengan menggunakan metode triangulasi, wawancara mendalam, dan observasi berkelanjutan.

  10. Apakah ethical menggunakan accidental sampling dalam penelitian?

    Accidental sampling dapat digunakan secara etis jika peneliti transparan tentang keterbatasannya, mendapatkan persetujuan dari subjek, dan meminimalkan potensi bahaya.

  11. Bagaimana membandingkan accidental sampling dengan metode purposive sampling?

    Purposive sampling juga merupakan metode non-probabilitas, tetapi melibatkan pemilihan subjek dengan karakteristik yang ditentukan sebelumnya yang relevan dengan penelitian, bukan berdasarkan ketersediaan.

  12. Apa penggunaan accidental sampling dalam penelitian eksploratif?

    Accidental sampling sangat cocok untuk penelitian eksploratif, di mana tujuannya adalah untuk mendapatkan pemahaman awal tentang suatu topik atau isu, daripada mendapatkan hasil yang representatif.

  13. Apakah accidental sampling dapat dikombinasikan dengan metode pengambilan sampel lainnya?

    Ya, accidental sampling dapat dikombinasikan dengan metode lain, seperti pengambilan sampel bola salju atau pengambilan sampel berantai, untuk meningkatkan keragaman dan representasi subjek.

Kesimpulan

Accidental sampling, sebuah metode pengambilan sampel non-probabilitas yang diperkenalkan oleh Sugiyono, menawarkan kemudahan dan efektivitas dalam pengumpulan data. Sementara metode ini memiliki keterbatasan terkait representasi dan potensi bias, namun dapat memberikan wawasan yang bermakna tentang kelompok tertentu atau isu penelitian.

Ketika digunakan secara tepat, accidental sampling dapat menjadi alat yang berharga bagi peneliti yang ingin memperoleh pemahaman mend