Halo, selamat datang di MyUrbanNorth.ca!
Penggunaan obat, baik resep maupun obat bebas, telah menjadi bagian penting dari perawatan kesehatan modern. Namun, pemberian obat yang tidak tepat dapat membahayakan pasien dan mengurangi efektivitas pengobatan. Untuk mengatasi masalah ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengembangkan seperangkat pedoman komprehensif yang dikenal sebagai “7 Benar Pemberian Obat” untuk memastikan pemberian obat yang aman dan efektif.
Pendahuluan
Administrasi obat adalah proses memberikan obat kepada pasien untuk tujuan pengobatan. Hal ini mencakup berbagai metode, seperti pemberian oral, suntikan, inhalasi, dan topikal. Pemberian obat yang benar sangat penting untuk memastikan keamanan dan efektivitas pengobatan. WHO telah menguraikan 7 prinsip dasar untuk pemberian obat yang tepat, yang dikenal sebagai “7 Benar Pemberian Obat”.
Prinsip-prinsip ini berfungsi sebagai kerangka kerja untuk praktik pemberian obat yang aman dan efektif di semua pengaturan perawatan kesehatan. Dengan mengikuti 7 Benar Pemberian Obat, penyedia layanan kesehatan dapat mengurangi kesalahan pengobatan, meningkatkan kepatuhan pasien, dan mengoptimalkan hasil pasien.
Tujuh prinsip ini meliputi:
– Benar Pasien
– Benar Obat
– Benar Dosis
– Benar Cara
– Benar Waktu
– Benar Dokumentasi
– Benar Komunikasi
7 Benar Pemberian Obat Menurut WHO
1. Benar Pasien
Prinsip pertama dari 7 Benar Pemberian Obat adalah memastikan bahwa pasien yang menerima obat adalah pasien yang dimaksudkan. Kesalahan pasien dapat terjadi ketika nama atau tanggal lahir pasien salah diidentifikasi atau saat obat diberikan kepada pasien dengan nama yang mirip.
Untuk menghindari kesalahan pasien, penting untuk memverifikasi identitas pasien dengan membandingkan informasi yang tertera pada perintah dokter dengan gelang identitas pasien atau sumber identifikasi lainnya. Penyedia layanan kesehatan juga harus menanyakan nama, tanggal lahir, dan alasan pemberian obat kepada pasien untuk memastikan akurasi.
2. Benar Obat
Prinsip kedua adalah memastikan bahwa pasien menerima obat yang tepat. Kesalahan obat dapat terjadi ketika obat yang salah diidentifikasi atau diambil, obat disiapkan atau diencerkan secara tidak tepat, atau obat yang salah diberi label.
Untuk mencegah kesalahan obat, penting untuk memeriksa kembali perintah dokter untuk verifikasi akurasi, termasuk nama obat, dosis, rute pemberian, dan frekuensi. Penyedia layanan kesehatan juga harus memeriksa label obat untuk memastikan bahwa informasi yang tertera sesuai dengan perintah dokter.
3. Benar Dosis
Prinsip ketiga adalah memastikan bahwa pasien menerima dosis obat yang tepat. Kesalahan dosis dapat terjadi ketika dosis yang salah dihitung atau diukur, atau obat diberikan pada interval yang salah.
Untuk menghindari kesalahan dosis, penting untuk menghitung ulang semua dosis berdasarkan perintah dokter dan menggunakan peralatan pengukuran yang tepat. Penyedia layanan kesehatan juga harus memeriksa ulang dosis dan rute pemberian dengan apoteker atau rekan kerja untuk verifikasi.
4. Benar Cara
Prinsip keempat adalah memastikan bahwa obat diberikan dengan cara yang benar. Kesalahan cara pemberian dapat terjadi ketika obat diberikan melalui rute yang salah, pada waktu yang salah, atau tidak sesuai dengan kondisi pasien.
Untuk menghindari kesalahan cara pemberian, penyedia layanan kesehatan harus meninjau perintah dokter dengan cermat untuk rute pemberian yang benar, waktu pemberian, dan setiap instruksi khusus. Penting juga untuk mempertimbangkan kondisi pasien dan memastikan bahwa cara pemberian sesuai dengan kebutuhan mereka.
5. Benar Waktu
Prinsip kelima adalah memastikan bahwa obat diberikan pada waktu yang tepat. Kesalahan waktu pemberian dapat terjadi ketika obat diberikan terlalu dini atau terlambat, atau ketika frekuensi pemberian tidak diikuti.
Untuk menghindari kesalahan waktu pemberian, penyedia layanan kesehatan harus meninjau perintah dokter untuk frekuensi dan waktu pemberian obat yang benar. Mereka juga harus mendokumentasikan waktu pemberian obat untuk referensi dan pelacakan di masa mendatang.
6. Benar Dokumentasi
Prinsip keenam adalah memastikan bahwa pemberian obat didokumentasikan secara benar. Kesalahan dokumentasi dapat terjadi ketika informasi pemberian obat tidak lengkap atau tidak akurat, atau ketika tidak didokumentasikan sama sekali.
Untuk menghindari kesalahan dokumentasi, penyedia layanan kesehatan harus mendokumentasikan semua pemberian obat segera setelah pemberian. Dokumentasi harus mencakup nama pasien, nama obat, dosis, rute pemberian, waktu pemberian, dan setiap efek samping atau reaksi yang diamati.
7. Benar Komunikasi
Prinsip ketujuh adalah memastikan bahwa ada komunikasi yang baik terkait pemberian obat. Kesalahan komunikasi dapat terjadi ketika instruksi pemberian obat tidak diberikan dengan jelas kepada pasien atau keluarga, atau ketika informasi tidak diberikan kepada penyedia layanan kesehatan lain yang terlibat dalam perawatan pasien.
Untuk menghindari kesalahan komunikasi, penyedia layanan kesehatan harus memberikan instruksi pemberian obat secara lisan dan tertulis kepada pasien dan keluarga. Mereka juga harus mendiskusikan potensi efek samping dan interaksi obat, serta menjawab pertanyaan apa pun yang mungkin timbul.
Kelebihan dan Kekurangan 7 Benar Pemberian Obat
**Kelebihan:**
Menerapkan 7 Benar Pemberian Obat menawarkan beberapa keuntungan yang signifikan, antara lain:
–
Keselamatan pasien yang lebih baik: 7 Benar Pemberian Obat membantu mengurangi kesalahan pemberian obat, sehingga meningkatkan keselamatan pasien dan mengurangi risiko efek samping obat yang merugikan.
–
Kepatuhan pasien yang lebih baik: Ketika pasien diberi instruksi yang jelas dan akurat tentang obat mereka, mereka lebih cenderung untuk meminumnya dengan benar, sehingga meningkatkan kepatuhan pasien dan hasil pengobatan yang lebih baik.
–
Efektivitas obat yang lebih baik: Pemberian obat yang benar memastikan bahwa pasien menerima dosis yang tepat dari obat pada waktu yang tepat, yang dapat mengoptimalkan efektivitas obat dan meningkatkan hasil pengobatan.
–
Biaya perawatan kesehatan yang lebih rendah: Menerapkan 7 Benar Pemberian Obat dapat membantu mengurangi kesalahan pengobatan, yang dapat menurunkan biaya terkait efek samping obat yang merugikan, rawat inap rumah sakit yang tidak perlu, dan perawatan lanjutan.
**Kekurangan:**
Ada beberapa potensi kelemahan dalam penerapan 7 Benar Pemberian Obat, termasuk:
–
Kompleksitas: 7 Benar Pemberian Obat dapat menjadi proses yang kompleks, terutama di lingkungan dengan sumber daya terbatas atau volume pemberian obat yang tinggi.
–
Beban kerja yang lebih tinggi: Menerapkan 7 Benar Pemberian Obat dapat meningkatkan beban kerja tenaga kesehatan, terutama dalam hal dokumentasi dan verifikasi ulang.
–
Potensi keterlambatan: Mengikuti 7 Benar Pemberian Obat dapat memperlambat proses pemberian obat, terutama ketika beberapa langkah verifikasi dan dokumentasi diperlukan.
–
Biaya tambahan: Menerapkan 7 Benar Pemberian Obat dapat memerlukan sumber daya tambahan, seperti peralatan pengukuran, label obat, dan teknologi informasi, yang dapat meningkatkan biaya perawatan kesehatan.
Tabel: Ringkasan 7 Benar Pemberian Obat
| Benar | Prinsip | Tujuan |
|—|—|—|
| Benar Pasien | Pastikan pasien yang menerima obat adalah pasien yang dimaksudkan. | Kurangi kesalahan identifikasi pasien. |
| Benar Obat | Pastikan pasien menerima obat yang tepat. | Minimalkan kesalahan obat. |
| Benar Dosis | Pastikan pasien menerima dosis obat yang tepat. | Cegah kesalahan dosis. |
| Benar Cara | Pastikan obat diberikan dengan cara yang benar. | Hindari kesalahan pemberian obat. |
| Benar Waktu | Pastikan obat diberikan pada waktu yang tepat. | Optimalkan efektivitas obat. |
| Benar Dokumentasi | Pastikan pemberian obat didokumentasikan secara benar. | Tingkatkan pelacakan dan komunikasi. |
| Benar Komunikasi | Pastikan ada komunikasi yang baik terkait pemberian obat. | Perbaiki pemahaman dan kepatuhan pasien. |
FAQ
**1. Mengapa 7 Benar Pemberian Obat itu penting?**
7 Benar Pemberian Obat sangat penting untuk memastikan pemberian obat yang aman dan efektif, mengurangi kesalahan pemberian obat, dan meningkatkan hasil pengobatan.
**2. Apa saja konsekuensi dari kesalahan pemberian obat?**
Kesalahan pemberian obat dapat menyebabkan efek samping obat yang merugikan, rawat inap rumah sakit yang tidak perlu, dan bahkan kematian.
**3. Bagaimana cara menerapkan 7 Benar Pemberian Obat?**
7 Benar Pemberian Obat dapat diterapkan dengan berbagai cara, termasuk penggunaan teknologi, pelatihan staf, dan pengoptimalan proses.
**4. Apakah 7 Benar Pemberian Obat efektif?**
Ya, banyak penelitian telah menunjukkan bahwa penerapan 7 Benar Pemberian Obat dapat secara signifikan mengurangi kesalahan pemberian obat dan meningkatkan keselamatan pasien.
**5. Apa tantangan dalam menerapkan 7 Benar Pemberian Obat?**
Tantangan dalam menerapkan 7 Benar Pemberian Obat meliputi kompleksitas proses, beban kerja yang lebih tinggi, dan potensi keterlambatan.
**6. Apakah 7 Benar Pemberian Obat cocok untuk semua lingkungan perawatan kesehatan?**
Ya, 7 Benar Pem